Pada Selasa, 9 September 2025, menjadi hari bersejarah bagi dunia keuangan Indonesia. Sri Mulyani Indrawati secara resmi menyerahkan memo jabatan kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Momen ini menandai akhir dari perjalanan panjangnya sebagai pemimpin di Kementerian Keuangan.
Lahir di Lampung pada 26 Agustus 1962, sosok ini memulai karir dari dunia akademis sebelum terjun ke pemerintahan. Selama dua periode menjabat sebagai menteri keuangan (2005-2010 dan 2016-2025), berbagai terobosan kebijakan berhasil ia wujudkan. Reformasi sistem perpajakan hingga penguatan APBN menjadi beberapa warisan berharganya.
Pengalaman internasionalnya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia (2010-2016) membawa angin segar bagi tata kelola keuangan negeri. Tidak heran jika berbagai penghargaan bergengsi seperti Best Minister in the World dari World Government Summit 2021 berhasil diraihnya.
Meski telah mengakhiri masa jabatan pada September 2025, kontribusinya tetap dikenang sebagai fondasi penting perekonomian nasional. Dari tangan dinginnya, Indonesia melalui berbagai krisis global dengan lebih tangguh.
Poin Penting
- Mengakhiri jabatan sebagai menteri keuangan pada September 2025
- Memimpin reformasi sistem keuangan selama dua periode berbeda
- Membawa pengalaman internasional dari Bank Dunia
- Meraih berbagai penghargaan bergengsi tingkat dunia
- Meninggalkan warisan kebijakan ekonomi berkelanjutan
Sejarah dan Perjalanan Karir Sri Mulyani
Figur penting dalam sejarah ekonomi Indonesia ini memulai perjalanan karir dari dasar pendidikan yang kuat. Lahir di Bandar Lampung, Mulyani Indrawati menyelesaikan studi sarjana ekonomi di Universitas Indonesia pada 1986 sebelum melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.

Awal Karir dan Pendidikan
Prestasi akademiknya semakin bersinar setelah meraih gelar Master dan Doktor dari University of Illinois. Pengalaman internasional dimulai sebagai konsultan USAID di Atlanta, di mana ia mengasah keahlian dalam kebijakan pembangunan. Karier globalnya terus menanjak saat terpilih sebagai Direktur Eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara.
Posisi-Penting di Era Kabinet Indonesia Bersatu dan Maju
Tahun 2004 menjadi titik balik ketika dipercaya memimpin Bappenas. Di bawah kepemimpinannya, perencanaan strategis pembangunan nasional mendapat kerangka kerja yang jelas. Dua tahun kemudian, perpindahan ke jabatan Menteri Keuangan membawa angin perubahan melalui reformasi sistem fiskal yang progresif.
| Tahun | Posisi | Pencapaian | 
|---|---|---|
| 1992 | Lulus Doktor Ekonomi | Mendapat pengakuan internasional | 
| 2002-2004 | Direktur IMF | Mewakili 12 negara Asia Tenggara | 
| 2005 | Menteri Keuangan | Memulai reformasi sistem pajak | 
Transisi dari dunia akademis ke pemerintahan menunjukkan konsistensi dalam berkontribusi untuk negeri. Setiap posisi yang diembannya meninggalkan jejak kebijakan berkelanjutan, terutama dalam penguatan APBN dan transparansi keuangan negara.
Kiprah dan Kontribusi Sri Mulyani di Dunia Keuangan
Transformasi sistem fiskal Indonesia mengalami percepatan signifikan di bawah kepemimpinan seorang figur berpengaruh. Dua dekade terakhir menjadi saksi berbagai terobosan kebijakan yang mengubah wajah perekonomian nasional.
Revolusi Sistem Perpajakan Modern
Program Pengampunan Pajak 2016-2017 menjadi momentum bersejarah. Lebih dari 970 ribu wajib pajak mendeklarasikan harta senilai Rp4.881 triliun. Digitalisasi layanan pajak melalui aplikasi e-Filing dan e-Billing memangkas praktik manipulasi data.
| Tahun | Pencapaian | Dampak | 
|---|---|---|
| 2016 | Opini WTP pertama | Transparansi LKPP | 
| 2021-2023 | Penerimaan pajak melampaui target | Stabilitas APBN | 
| 2022 | Defisit 2,38% | Pemulihan ekonomi | 
Strategi Pengelolaan Anggaran Negara
Inovasi super tax deduction untuk sektor produktif meningkatkan investasi hingga 15% per tahun. Reformasi PNBP menghadirkan sistem pembayaran negara yang terintegrasi secara digital.
Kebijakan fiskal prudent berhasil menekan defisit di bawah 3% meski dihantam pandemi. Kolaborasi dengan pegawai kemenkeu menciptakan mekanisme pengawasan real-time melalui platform SAKTI.
Transisi dan Reshuffle Kabinet
Perombakan kabinet kedua di era Presiden Prabowo Subianto menandai babak baru tata kelola pemerintahan. Perubahan formasi strategis ini difokuskan pada optimalisasi kinerja kementerian-kementerian kunci.
Proses Serah Terima Jabatan
Purbaya Yudhi Sadewa resmi menerima mandat sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025. Hak prerogatif presiden ini dijelaskan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi: “Bukan mundur atau dicopot, tapi evaluasi formasi untuk kemajuan bangsa”.
Proses transisi berlangsung tertib dengan penyerahan memo jabatan di Istana Negara. Pelantikan ini bagian dari reshuffle kabinet menyeluruh yang mencakup lima posisi menteri strategis.
Respons dan Evaluasi Kebijakan
Publik memberikan apresiasi positif terhadap kontribusi menteri sebelumnya selama 19 tahun. Di sisi lain, Presiden Prabowo menekankan pentingnya penyegaran tim ekonomi untuk menjawab tantangan global.
Kebijakan ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan ahli. “Perubahan formasi wajar dalam dinamika pemerintahan,” ujar pengamat politik Universitas Indonesia dalam siaran pers resmi.
FAQ
Apa peran utama Sri Mulyani selama menjabat sebagai Menteri Keuangan?
Bagaimana latar belakang pendidikan yang mendukung karirnya di bidang keuangan?
Apa kebijakan unggulan yang diinisiasi selama masa jabatannya?
Mengapa terjadi reshuffle kabinet yang melibatkan posisi menteri keuangan?
Bagaimana reaksi publik terhadap transisi jabatan ini?
Apa tantangan utama yang dihadapi pengganti di posisi menteri keuangan?
Bagaimana peran Istana Negara dalam evaluasi kinerja menteri?
Panulis : Delta
 
			 
			 
			